Yayasan Tanah Inaq

Stories

Di balik setiap anak dan program, ada wajah-wajah muda yang Sedang tumbuh dengan harapan, tantangan dan keberanian.
Berikut adalah secuil kisah dari anak-anak yang kami dampingi.

Ingin Jadi Dokter, Meski Hidup Tak Mudah

A (10 tahun) Tinggal bersama kakaknya yang belum bekerja. Ia gemar memasak dan membantu pekerjaan rumah, seta selalu berangkat mengaai sebelum magrib. Dengan dukungan orang tua asuh, A bisa membeli buku dan perlengkapan sekolah, sambal menabung untuk keperluan Pentin lainnya. Ia suka pelajaran Bahasa Indonesia dan bermimpi menjadi dokter.

“Terimakasih Sudah membantu saya beli buku. Saya ingin jadi dokter dan bantu orang sakit.”

Sepeda Baru dan Impian Jadi Polisi

B (9 tahun) diasuh oleh kakek, nenek dan pamannya. Ia suka bermain bola dań senang belajar Matematika. Meski sempat sakit selama beberapa minggu, Ia tetap bersemangat sekolah. Dukungan dari orang tua asuh membuatnya bisa embelli sepeda yang selama ini ia impikan, dan ia ingin menjadi polisi suatu hari nanti.

“Saya pakai spedah itu buat ke sekolah. makasih banyak ya!”

Menulis dengan Tangan Kiri, Tapi Semangatnya Kuat

C (13 tahun) lahir dengan kaki layu dan tangan kanan yang tidak berfungsi optimal, namu ia tak pernah menyerah. Ia kini duduk di kelas 1 SMPLB dan suka pelajaran Matematika. Dukungan dari orang tua asuh memungkinkannya membeli seragam baru dan perlengkapan pribadi pantin seperti pempers. Ia ingin menjadi guru agar bisa mengajar anak-anak seperti dirinya. 

“Saya mau jadi guru. Terimakasih arena sudah bantu saya sekolah.”

Telur Dadat dan Cita-cita Jadi ustazah

D (12 tahun) Tinggal bersama kakek dan nenek yang hidup dari beternak ayam dan kambing. Ia suka Bahasa Indonesia dan memasak telur dadar adalah keahliannya. Dukungan dari orang tua asuh membantunya membeli sepetu, jilbab dan tas baru. Ia ingin menjadi ustazah dan terus belajar dengan giat.

“Saya senang bisa beli tas dan buku. Semoga bisa terus sekolah dan jadi ustazah.”

Cerita-cerita ini adalah pengingat bahwa dukungan sekecil
apapun bisa menyalakan harapan besar. Di Tanah Inaq, kami percaya setiap
anak layak bermimpi dan mendapat ruang untuk tumbuh.